Tongkang adalah moda transportasi laut yang banyak digunakan untuk mengangkut berbagai jenis muatan, baik material curah maupun barang industri. Fleksibilitasnya menjadikan tongkang sebagai solusi efisien untuk kebutuhan logistik skala besar.

Jenis Muatan Tongkang

Bahan Curah Kering: Batu bara, pasir, kerikil, semen, bijih besi, pupuk, dan hasil pertanian.

Bahan Curah Cair: Minyak mentah, bahan bakar minyak, bahan kimia cair, dan produk turunannya.

Barang General Cargo: Alat berat, mesin industri, kontainer, material konstruksi, serta barang proyek.

Kubikasi dan Tonase Muatan

Kubikasi (m³ / ft³): Menunjukkan volume muatan yang diangkut tongkang.

Tonase (ton): Menunjukkan berat total muatan.

Hubungan: Kubikasi dan tonase saling berkaitan, namun hasilnya dipengaruhi berat jenis muatan. Misalnya, volume pasir dan batu bara yang sama dapat menghasilkan tonase berbeda.

Contoh Perhitungan:
Tongkang mengangkut 4.940,5 m³ batu split dengan berat jenis 1,5 →
Tonase = 4.940,5 ÷ 1,5 = 3.293,67 ton (Universitas Diponegoro).

Kapasitas Tongkang Berdasarkan Ukuran

180 feet: ± 2.000 ton

230 feet: ± 4.000 ton

270 feet: ± 5.500 ton

300 feet: ± 7.500 ton

330 feet: 10.000 ton

Pentingnya Memahami Kubikasi & Tonase

Pemahaman yang baik mengenai kubikasi dan tonase sangat penting agar:

1. Pemilihan ukuran tongkang sesuai jenis dan volume muatan.

2. Perhitungan biaya angkutan lebih akurat.

3. Efisiensi logistik dan keselamatan pelayaran tetap terjamin.